Jangan risau tentang rezqi kita,itu semua Allah sudah jamin untuk kita,yang patut kita risau soal imaan kita kerna imaanlah satu-satunya perkara yang Allah tidak tetapkan untuk kita.Mari sama-sama kita usaha atas imaan kita,insyaAllah.Dalam soal rezqi pun imaan sangat berkait rapat,tanpa imaan kita jadi susah hati memikirkan rezqi kita,dengan adanya imaan kita tetap berpegang teguh dengan janji-janji dan jaminan dari Allah SWT.Dengan imaan yang benar kepada Allah,Allah pasti senang dengan kita.
Rezqi ialah
sesuatu yang sudah dijamin atau ditanggung oleh Allah Ta’ala.Jadi usahlah
bimbang tentang rezqi .Rezqi mencari-cari kita lebih banyak daripada ajal kita
menuntut atau mencari-cari kita.
Apa yang disuruh
oleh Allah Ta’ala ialah supaya kita ini sibuk atau bimbang dengan beribadah
kepadaNya..Bimbangnya kita dalam masalah rezqi dan takut kita pada kepapaan
adalah di antara tanda-tanda butanya mata hati kita. Syaitan pula sentiasa sibuk menakut-nakutkan kita dengan kepapaan.
Mari kita baca satu kisah yang diceritakan oleh Syeikh Ibnu ‘Ata’i’llah al-Iskandariyy RA di dalam kitabnya Taja’ul Arus.
Mari kita baca satu kisah yang diceritakan oleh Syeikh Ibnu ‘Ata’i’llah al-Iskandariyy RA di dalam kitabnya Taja’ul Arus.
Seorang lelaki yang kerjanya menggali kubur untuk mencuri
kain kapan telah bertaubat kepada Allah SWT .Maka diterima Allah Ta’ala akan
taubatnya itu.Katanya kepada Syaikhnya pada suatu hari; ‘’Ya Sayyidi! Aku sudah
gali 1000 kubur dan aku dapati sekelian
muka mereka itu membelakangkan Qiblat.” Lalu Syaikhnya berkata,”Wahai
anakku!Itulah orang yang syak pada rezqi mereka.”
Itulah akibatnya
orang yang syak pada rezqi,padahal Allah SWT sudah menjaminnya sebagaimana yang
ternyata di dalam alQuran dan alHadis.Syak pada rezqi adalah sesuatu dosa yang
berat.Memang benar kita disuruh berikhtiar,akan tetapi ikhtiar itu mestilah
digunakan untuk mentaati Allah SWT dan mematuhi segala perintah dan tunjuk ajarNya
yang dinyatakan melalui syariatNya.Bimbang tentang
rezqi,tidak berpada dengan apa yang ada dan sanggup mencari nafkah dengan tidak
pedulikan hukum syara’ itu tidak dinamakan ikhtiar tetapi menyalahgunakan ikhtiar.
Dalam ikhtiar mencari rezqi sama-samalah kita menjaga adab,hukum-hakam dan halal haramnya.Semoga rezqi kita lebih berkat sebab rezqi yang 'kotor' sangat besar impaknya kepada 'hati' kita.Wallhu'alam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan